Kamis, 29 Desember 2016

Wahana Edukatif PLTD Apung Aceh | GUDANG FOTO



(Gambar 1 : Potret  Gerbang Masuk PLTD Apung)



(Gambar 2: Potret Tangga Menaiki PLTD Apung)




(Gambar 3 : Potret Kondisi didalam PLTD Apung)



(Gambar 4 : Teropong dari Atas PLTD Apung)


(Gambar 5 : Menara PLTD Apung)



(Gambar 6 : Potret Bangunan Sisa Tsunami di Kawasan PLTD Apung)







(Gambar 7 : Potret PLTD Apung dari samping kiri kapal)




(Gambar 8 : Monumen dan Relief gelombang Tsunami )





(Gambar 9 : Kantin di Kawasan PLTD Apung)


    26 Desember 2004, merupakan alarm bersejarah bagi masyarakat Aceh. peristiwa pilu yang telah menewaskan ratusan ribu jiwa, ribuan nyawa hilang bahkan jutaan ribu bangunan rusak tersebut masih menjadi kenangan yang membathin bagi masyarakat Aceh. tidak hanya masyarakat Aceh, namun Indonesia bahkan Dunia ikut menangis dalam peristiwa tersebut. Kini, Aceh perlahan bangkit. menata kehidupan bak masyarakat lainnya. membangun kembali puing-puing kenangan pahit tersebut. akantetapi, sejarah itu bukan untuk dilupakan melainkan dijadikan pelajaran bagi generasi mendatang. Salah satu saksi nyata dari peristiwa tersebut adalah PLTD Apung. Situs Tsunami ini menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung ke Aceh. berbagai fasilitas terus dibangun dan diperbaharui oleh pemerintah setempat. 

   Sebelum Anda berkeliling di kawasan tersebut, maka para pengunjung akan memasuki sebuah gerbang bertuliskan "Situs Tsunami PLTD Apung" yang menjadi pembatasan antara kawasan kapal besar tersebut dengan perumahan warga. sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan dari setiap sudut kapal dengan bobot 2.600 ton itu.

   Selanjutnya, para pengunjung akan disajikan pemandangan unik bak gelombang laut dari segala sisi kapal yang panjangnya mencapai 63 meter dengan luas mencapai 1.900 meter persegi. hal ini di bangun sedemikian rupa, dengan tujuan membangun kondisi dramatik dari peristiwa 12 tahun silam itu. untuk menaiki kapal besar yang terseret hingga 5 kilometer dari permukaan laut tersebut, maka pengelola situs tsunami PLTD Apung membuat sebuah tangga yang terbuat dari besi berwarna abu-abu untuk membantu para pengunjung menaiki kapal. sehingga wisatawan dapat dengan mudah melihat segala sisi dari kapal.

   Disaat Anda sampai di atas badan kapal, para pengunjung juga di perbolehkan untuk berkeliling kedalamnya. selain melihat kondisi dalam kapal, wisatawan juga di suguhkan beberapa pameran gambar dan video dari kejadian Tsunami Aceh dengan berbagai tampilan yang menarik. 

   Tidak sampai disitu saja, Situs wisata yang terletak di kawasan  Punge Blang Cut, Banda Aceh ini, juga akan memanjakan pengunjungnya dengan menawarkan penggunaan Teropong bagi Anda yang ingin melihat hamparan kota Banda Aceh dari ketinggian 63 meter. 

   Namun, jika Anda tidak berkenan menggunakan Teropong, maka jangan khawatir, karena petugas di situs wisata tersebut juga memberi opsi lainnya, seperti penggunaan menara tinggi PLTD Apung untuk melihat sekeliling kawasan PLT Apung dan hampara kota Banda Aceh dari atas bangunan yang berada tepat di tengah jantung kota Banda Aceh.

   Kemudian, di sebelah barat kapal, Anda juga dapat menyaksikan sisa-sisa bangunan yang tidak di renovasi kerusakannnya. dengan tujuan untuk menampilkan konsep yang bersifat natural tanpa mendesaign ulang objeknya. sehingga pengunjung masih dapat menikmati kondisi asri dari bangunan tersebut.

   Namun, jika Anda ingin mengabadikan moment kunjungan ke situs PLTD Apung ini, Anda juga dapat mengambil sisi kanan kapal dari kejauhan sebagai backgroundnya. 

  Bukan hanya itu, Anda juga akan ditunjukkan sebuah bangunan dinding dengan relief yang menyerupai gelombang air bah dari atas kapal.  serta monumen yang bertuliskan tanggal, waktu dan nama korban dari bencana Tsunami 2004 lalu.

   Setelah berkeliling dari wahana edukasi tersebut, pengelola situs wisata ini juga menyediakan kantin sebagai tempat peristirahatan atau sekedar mencicipi kuliner dari tanah Rencong. sehingga selain objek wisatanya, para wisatawan lokal maupun mancanegara juga dapat memanjakan lidahnya dengan berbagai macam makanana dan minuman dari kota ujung Sumatera ini.